Makalah Bahasa Indonesia Tentang Topik, Tujuan, Tesis, dan Kerangka Karangan


    TENTANG TOPIK, TUJUAN, TESIS, DAN KERANGKA KARANGAN: MAKALAH


    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "TOPIK, TUJUAN, TESIS, DAN KERANGKA KARANGAN". Atas besarnya dukungan yang telah diberikan dalam proses penyusunan makalah dari awal hingga akhir ini, maka penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada : Kepada dosen  Pendidikan Bahasa Indonesia, selaku pembimbing, yang telah memberikan bimbingan yang sangat bermanfaat untuk kami.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

    Penulis                                           


    Palu,  20 desember 2015


    DAFTAR ISI


    DAFTAR ISI



    BAB 1
    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.


    Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan.


    Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).


    TESIS dalam penulisan karangan ilmiah merupakan langkah awal penulisan. Tesis dibentuk berdasarkan topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu topik dan tujuan barulah dirumuskan tesis karangan.


    Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dalam karangan ilmiah. Tanpa mengetahui pokok masalah yang akan dibicarakan penulis tidak dapat menetukan permasalah serta sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan.


    Supaya topik itu dapat ditetapkan dengan jelas dan menarik, penulis menentukan topik berdasarkan penguasaan permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis menentukan tujuan dari topik yang telah ditetapkan. Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Tujuan semacam pembatasan topik agar tidak menyimpang dari permasalahan.


    Pada dasarnya tujuan mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam karangan. Oleh karena itu, tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari topiknya. Setelah topik dan tujuan ditetapkan dengan jelas, penulis merumuskan topic dan tujuan itu ke dalam tesis.


    Degan demikian, TESIS adalah perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih menonjolkan topik daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah melakukan analisis, intrpretasi, dan sintesis. Dalam proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis berpedoman pada tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah).


    Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka karangan (outline). Dalam penulisan karangan ilmih, penulis tidak langsung menulis setelah mengetahui tesis karangannya, tetapi harus menata pokok-pokok 46 bahasan itu ke dalam kerangka karangan.


    Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final.

     

    Didalam Bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.


    Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.



    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang di maksud dengan topik ?
    2. Apa fungsi topik ?
    3. Bagaimana cara menentukan topik ?
    4. Apa yang di maksud dengan tujuan ?
    5. Bagaimana cara merancang tujuan ?
    6. Bagaimana cara menguji tujuan ?
    7. Apa yang dimaksud dengan tesis ?
    8. Apa fungsi sintesis ?
    9. Bagaimana cara merancang tesis ?
    10. Bagaimana cara menyusun kerangka karangan?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui pengertian topik, fungsi topik, dan cara menentukan topik.
    2. Untuk mengetahui pengertan tujuan, cara merancang tujuan, cara menguji tujuan
    3. Untuk mengetahui apa ynga di maksud dengan tesis, cara  merancang tesis
    4. Untuk Mengetahui cara menyusun kerangka karangan



    BAB 2
    PEMBAHASAN

    Pengertian Topik

    Secara etimologis, kata “Topik” berasal dari kata bahasa Yunani, Topoi yang berarti “tempat”. Ini berarti Topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan.

    Topik karangan adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa?

    Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan menetapkan topik karangannya.
     

    Ciri khas topik terletak pada permasalahannya yang berifat umum dan belum terurai berbeda dengan topik, adapun judul karangan pada umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.


    Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara topik dan judul. Topik dapat menjadi judul karangan.namun, antara keduanya terdapat perbedaaan, topik adalah payung besar yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.


    Dalam penggarapan karangan ilmiah misalnya skripsi, judul memang ditetapkan pada awal proses penulisan, yaitu pada waktu pengajuan outline. Namun, perlu diketahui bahwa proses pembuatan judul itu sebenarnya tetap berawal dari pemiihan topik. Pada jelnis karangana lain pada artikel sederhana, judul dapat dibuat sesudah karangan selesai, serta dapat diganti - ganti sepanjang hal itu relevan dengan isi karangan dan sesuai dengan topik yang ditentukan.



    Fungsi Topik

    Fungsi topik adalah untuk menentukan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber penentuan topik, misalnya pengalaman, keluarga, karier, alam sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita dan sebagainya


    Cara Menentukan Topik

    Pilihah topik yang menyangkut masalah yang tengah dihadapi masyarakat luas. Misalnya, ketika masyarakat saat ini sedang kesulitan mendapatkan bahan bakar murah maka dengan membuat buku tentang ”bahan bakar alte, alternatif murah untuk rumah tangga” akan menarik banyakpembaca.


    Pilihlah topik yang bersifat how to?. Ketika Anda memilih menulis tentang bahan bakar alternatif, maka isinya sebagainya tidak hanya tentang apa itu bahan bakar murah, namun juga bagaimana membuatnya untuk skala rumah tangga. Karena ketika diberbicara panjang lebar tentang bahan bakar alternatif tapi nyatanya sulit untuk diterapkan maka buku Anda bakal kehilangan daya tariknya.


    Kalaupun tidak bersifat praktis, pilihlah topik yang terkait orang-orang ternama atau peristiwa yang jadi sedang menjadi perbincangan. Usahakan apa yang Anda ulas adalah sesuatu yang spektakuler yang belum pernah diulas sebelumnya. Seperti menjelang pelantikan Barack Obama, di Indonesia terjadi demam Obama. Apalagi ia sempat tinggal di Jakarta. Maka buku yang berjudul “ Masa Kecil Obama di Menteng” , bakal menarik banyak orang untuk membaca. Apalagi jika yang diangkat adalah hal yang bertolak belakang dengan persepsi masyarakat kebanyakan. Misalnya “Obama: si Bodoh yang menjadi Presiden”. Tentu topik ini menarik karena dalam pandangan kebanyakan orang yang menjadi presiden Amerika Serikat adalah orang pintar.



    Tujuan

    Langkah  selanjutnya adalah menentukan tujuan. Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai penulis berdasarkan topik sehingga tujuan itu mempersempit atau membatasi topik. Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Jadi tujuan adalah suatu yang akan dicapai dalam suatu proses penulisan.


    Cara Merancang Tujuan

    1. Tujuan yang baik harus selaras dengan topik.
    2. Tujuan harus dapat membatasi topik agar tidak berlarut-larut atau melebar.
    3. Tujuan lainnya bisa menjadi rambu bagi topik agar tidak menyimpang dari pembahasan atau permasalahan.


    Tesis

    TESIS dalam penulisan karangan ilmiah merupakan langkah awal penulisan. Tesis dibentuk berdasarkan topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu topik dan tujuan barulah dirumuskan tesis karangan.


    Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dalam karangan ilmiah. Tanpa mengetahui pokok masalah yang akan dibicarakan penulis tidak dapat menetukan permasalah serta sasaran apa yang akan dicapai dalam penulisan.


    Supaya topik itu dapat ditetapkan dengan jelas dan menarik, penulis menentukan topik berdasarkan penguasaan permasalahan. Setelah topik ditetapkan, penulis menentukan tujuan dari topik yang telah ditetapkan.


    Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasarkan topiknya. Tujuan semacam pembatasan topik agar tidak menyimpang dari permasalahan. Pada dasarnya tujuan mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam karangan. Oleh karena itu, tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari topiknya. Setelah topik dan tujuan ditetapkan dengan jelas, penulis merumuskan topic dan tujuan itu ke dalam tesis.


    Degan demikian, TESIS adalah perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih menonjolkan topik daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah melakukan analisis, intrpretasi, dan sintesis.


    Dalam proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis berpedoman pada tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah).


    Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka karangan (outline). Dalam penulisan karangan ilmih, penulis tidak langsung menulis setelah mengetahui tesis karangannya, tetapi harus menata pokok-pokok 46 bahasan itu ke dalam kerangka karangan


    Menyusun Kerangka Karangan

    KERANGKA KARANGAN adalah konsep yang berisi tentang suatu rancangan yang berisi poin utama dari rangkaian gagasan yang disusun secara terstruktur, runtut, logis dan spesifik, teratur dan sistematis. Selanjutnya Karangan adalah suatu pengutaraan buah pikiran berupa ide yang dituangkan kedalam sebuah karya tulis untuk bisa dipahami oleh pembaca.


    Karangan dapat di bagi menjadi 2 macam karangan, yaitu :

    1. Karangan fiksi lebih mengarah dan mengacu pada khayalan. Karangan fiksi memiliki mcontoh realnya yaitu adalah penulisan cerita yang pendek yang terkadang berupa cerita yang tak mungkin terjadi.
    2. Karangan non fiksi lebih mengarah dan mengacu pada hal yang benar terjadi atau kejadian nyata. Penulisan karya tulis merupakan salah satu contohnya karena kejadiannya benar-benar dialami atau dikerjakan.


    Menyusun karangan bukan berarti sekedar menyusun dengan bebas adakalanya kita perlu langkah-langkah yang berurutan agar terbiasa sehingga mudah dalam mengembangkan tulisan.


    Langkah-langkah dalam menyusun karangan tersebut adalah :

    Menentukan tema dan Judul

    Tema adalah pokok persoalan, permasalahan atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Tema memilki cakupan lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Judul lebih mengacu pada penjelasan awal (petunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.


    Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku maka semakin banyak aktifitas penulis akan memperlancar memperoleh tema. Beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan diantaranya :

    • Jangan mengampil tema yang bahasannya terlalu tua
    • Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
    • Pilih tema yang bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.


    Mengumpulkan Bahan

    Bagaimana ide dan inovasi dapat diperhatikan kalu tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut menjadi muncul. Untuk membiasakan, kumpulkan kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik perhatian penulis).


    Menyeleksi Bahan

    Perlu memilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut merupakan petunjuk-petunjuknya :

    • Catat hal penting semampunya
    • Jadikan membaca sebagai kebutuhan
    • Banyak diskusi dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah

    Membuat Karangan

    Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan mengurai tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per-bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut ini adalah fungsi dari kerangka karangan :

    • Memudahkan mengelola susunan karangan agar teratur dan sistematis
    • Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
    • Membantu menyeleksi materi yang penting maupun tidak penting


    Tahapan dalam menyusun kerangka karangan adalah :

    • Mencatat gagasan
       
    • Mengatur urutan gagasan
       
    • Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dari subab
       
    • Membuat kerangka terperinci dan lengkap
       
    • Kerangka karangan yang baik adalah kerangka karangan yang urut dan logis. Soalnya jika terdapat ide yang bersilangan akan mempersulit proses pengembangan karangan.


    Mengembangkan Kerangka Karangan

    Proses pengembangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar memahami maka akan mudah untuk mengangkat permasalahan dengan kreatif, mengalir dan nyata. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain, untuk itu pengembangan harus sistematis dan terarah.


    Fungsi Kerangka Karangan

    • Kerangka karangan  mempunyai beberapa fungsi penting dalam proses penulisn, di antaranya;
    • Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan tidak keluar dari  pokok masalahnya.
    • Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab sehingga ada variasi alam penyajian materi karangan,
    • Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai sumber rujukan dan bahan.
    • Membaca ulang karangan yang sudah selesai dapat menciptakan  kembali reproduksi yang sama dari pembaca.
    • Dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan.




    BAB 3
    PENUTUP


    KESIMPULAN

    Begitu pentingnya pengetahuan tentang cara menentukan topik, tujuan, tesis dan kerangka karangan dalam membuat karya tulis beserta kaidah bahasa Indonesia yang benar, harus sungguh-sungguh diperhatikan guna untuk menguatkan pengetahuan kita akan bahasa persatuan dan sebagai penjaga ke-akurasian dalam komunikasi, serta dalam penyusunan karya tulis agar lebih mudah.


    Dalam penyusunan karya tulis ilmiah juga mengharuskan kita  memahami tata cara penyusunan itu sendiri yang meliputi teknik penelitian, pengumpulan data, hingga penentuan tema, topik, dan seterusnya


    Dan akhirnya kami menyadari akan kekurangan bahan dari materi ini oleh karenanya penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik saran yang membangun dari pembaca, guna untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi kekurangan dalam penyusunan tugas makalah kami. Dan untuk perbaikan pada tugas-tugas selanjutnya.


    SARAN

    Dalam penulisan kita biasanya terlebih dahulu menentukan topik, topik haruslah menarik untuk di bahas. Dikuasai penulis, penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok permasalahan.Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya. Mungkin yg lain sudah cukup, mungkin hanya itu saran dari penulis.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia,  Materi Kuliah : mata kuliah Bahasa Indonesia, (Jakarta: kemendikbud RI 2013 )
    2. http://miftahfaridfakhruddin(dot)blogspot.co.id/2014/01/bab-i-pembahasan-2.html
    3. http://sharingmahasiswa(dot)blogspot.co.id/2013/02/pokok-pembahasan-apa-pengertian-topik.html
    4. https://www.google(dot)com/search?q=fungsi+topik&ie=utf-8&oe=utf8#q=pengertian+topik+fungsi+topik&start=10



    LihatTutupKomentar